nusakini.com-Jakarta-Selama periode 2018 hingga November 2019, PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) telah merevitalisasi 25 dari total 104 gudang yang ada di Pasar Beras Induk Tjipinang. 

Direktur PT FSTJ, Arief Prasetyo Adi mengatakan, revitalisasi tersebut baru kali pertama dilakukan sejak Pasar Beras Induk Tjipinang berdiri pada 17 Maret 1974 lalu.

• Persija Siap Sukseskan Grand Launching JIS
• Disparekraf DKI Jakarta Hadiri Konferensi Unesco Creative City Network, Kembangkan Potensi Jakarta Sebagai City of Literature
• HLM TPID DKI Jakarta, Wagub Ariza Tekankan Pentingnya Inovasi dan Tingkatkan Kolaborasi dalam Pengendalian Inflasi
• Pemprov DKI dan Kementerian Koordinasi Sukseskan Migrasi Penyiaran Televisi Digital
• Saepulloh dan Windy Terpilih Sebagai Duta Anti-kekerasan DKI

"Tujuanya adalah perbaikan fisik bangunan, perbaikan ekonomi penyewa, perbaikan sosial budaya dan management," katanya, Kamis (28/11). 

Kepala Pasar Beras Induk Cipinang, Herry Awal Fajar menjabarkan, total tujuh gudang yang direvitalisasi pada 2018 lalau memiliki luas 1,422 meter persegi dan menelan biaya sebesar Rp 3 miliar lebih. 

Sedangkan pada 2019, total ada 18 gudang yang direvitalisasi dengan luas 11,068 meter persegi. Besaran biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 8,5 miliar lebih. 

Untuk 2020 mendatang, ungkap Herry, PT Food Station Tjipinang Jaya telah menganggarkan dana sebesar Rp 9,8 miliar guna merevitalisasi gudang seluas 10,055 meter persegi. 

"Semoga dengan perbaikan ini para pedagang dan pembeli semakin nyaman," tutupnya.(p/ab)